PRAKTIKUM
1. Judul
Praktikum : Proses pembuatan
telur asin
2. Hari/Tanggal
: Rabu, 21 Agustus 2013
3. Nama
Kelompok :
4. Anggota
: 1. Anissa Fajaryana
2. Devi Rachmawti
3. Husna Qonitah
4. Tika Realita
2. Devi Rachmawti
3. Husna Qonitah
4. Tika Realita
I.
DASAR TEORI
Osmosis
merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak dari
daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai
konsentrasi larutan tinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang
disebut osmometer. Air akan bergerak dari daerah dengan tekanan osmosis rendah
ke daerah tekanan osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan
yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi.
Hal
ini terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya
jika sel berada pada lingkungan yang
hipotonis (konsentrasi larutan rendah) sel akan banyak menyerap air, karena air
berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel
tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis.
Sebaliknya jika sel tumbuhan beradapad lingkungan hipertonis, dapat mengalami
plasmolisis yaitu terlepasnya sel dari dinding sel.
II.
CARA KERJA & PENGAMATAN
1. Ambilah
telur dengan kualitas bagus dan bersihkan telur terlebih dahulu dengan air.
2. Amplas
seluruh permukaan telur dan timbang (pada saat ditimbang telur dalam keadaan
berat 64,2 gr dan 53,5gr)
3. Buat
adonan dari campuran abu gosok dan garam (masing-masing dengan berat 58,5 gr
dengan perbandingan 1:1)
4. Tuang
air sebanyak 100ml ke dalam adonan pengasin. Aduk sampai adonan berbentuk
pasta.
5. Bungkus
telur dengan adonan pengasin, usahakan seluruh permukaan terbungkus adonan.
6. Setelah
telur terbungkus adonan secara rata, simpan telur dalam wadah gelas plastic
yang tertutup
III.
KESIMPULAN & SARAN
IV.
ENAM PERTANYAAN & JAWABAN
1. Peristiwa
apa yang terjadi dengan telor tersebut, mengapa telur menjadi asin?
Jawab
: Yaitu, peristiwa osmosis, telur menjadi asin dikarenakan ditempatkan di
lingkungan yang konsentrasinya lebih encer (larutan garam) daripada di dalam
telur (isi telur). Telur sebagai sel tunggal yang terbungkus cangkang yang
memiliki pori-pori dan merupakan membrane yang bersifat selektif permeable.
Oleh karena, hal ini menyebabkan air dan garam masuk ke dalam telur melewati
membrane/cangkang telur karena konsentrasi di dalam lebih tinggi daripada
diluar.
2. Mengapa
garam yang dipakai adalah garam Kristal, dan bukan garam halus?
Jawab
: Karena garam Kristal memiliki konsentrasi lebih tinggi dan garam tersebut
lebih asin daripada garam dapur biasa.
3. Apakah
pada pembuatan telur asin ini sama dengan pembuatan telur asin pada umurnya
yang menggunakan abu gosok?
Jawab
: Pada dasarnya pembuatan telur asin yang dibuat dengan larutan garam sama
dengan yang dibuat dengan memakai abu gosok, hanya saja telur yang direndam
dengan larutan garam lebih terjamin mutunya dibanding yang memakai abu gosok
karena telur hanya kontak dengan larutan garam saja dan pembuatannya pun juga
lebih steril dan bersih
4. Apa
yang akan terjadi apabila jumlah air tetap tetapi jumlah garam dikurangi mis
1:4 (air 1L) atau 1:5 (air 1L)?
Jawab
: Yaitu proses pengasinan semakin lama, dikarenakan terlalu encernya larutan
garam. Dan hal ini juga menyebabkan garam yang masuk lebih sedikit.
5. Mengapa
putih telur sebelum dan sesudah perendaman berbeda kondisinya, apa yang menyebabkan
hal tersebut?
Jawab
: Hal itu disebabkan molekul air dan garam masuk melalui membrane selektif
permeable dan bercampur dengan putih telur, larutan garam yang sedikit keruh
mempengaruhi warna putih telur dan menyebabkan putih telur menjadi kurang transparan
dan larutan garam yang lebih encer daripada putih telur itu bercampur dengan
putih telur yang seperti lender/gel/kental berkurang kepekatannya dan
menyebabkan putih telur menjadi lebih encer dari semula (sebelum perendaman).
6. Mengapa
setelah direbus, putih telur asin cepat hancur dan kuning telur lebih kokoh
daripada telur yang tidak diasinkan?
Jawab
: Molekul air dan garam masuk ke kuning telur tapi lebih banyak garam yang
masuk disbanding air. Semakin lama kuning telur akan mengeras karena kelebihan
mineral garam. Putih telur asin menjadi encer karena telah bercampur dengan
larutan garam sehingga konsentrasi kepekatan nya turun.
V.
DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN
2. http://airazahraanisa.blogspot.co./2009/10/pembuatan-telur-asin-alat-dan-bahan-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar